Daftar Teroris III

Noordin dan Jendral Laskar Istimata

VIVAnews -- Nama Norordin M Top terdongkrak dengan kasus teroris. Menjadi salah serorang yang paling dicari polisi di republik ini. Dia adalah anggota Jemaah Islamiyah Malaysia. Sebelum Pesantren Luqmanul Hakiem, Johor, dibredel pemerintah Malaysia awal 2000-an, Noordin adalah pemimpinnya. Noordin  adalah lulusan Lulusan Universiti Teknologi Malaysia.

Noordin adalah Kepala strategi pemboman Marriott pada 2003, Pemboman Kedutaan Besar Australia pada 2004 dan Bom Bali pada Oktober 2005. Kendati tak memiliki pengalaman perang di Afganistan, tetapi dia pernah mendapat pelatihan militer di Mindanao, Filipina. Pernah juga berada di Ambon saat dilanda kerusuhan.

Berikut ini adalah jaringan Noordin yang terdata dalam daftar kepolisian. Data ini juga ada pada The International Crisis. Di antara jaringan Noordin ini, sesungguhnya ada seseorang bernama Zulkarnaen alias Ari Sumarsono yang dikenal sebagai Jenderalnya para Laskar Istimata. Kepala Operasi Militer Jemaah Islamiyah ini masih berada dalam persembunyian.

Jabir
Bernama asli Gempur Budi Angkoro, Jabir telah tewas pada 29 April 2006, dalam sebuah penggerebekan teroris di Wonosobo, Jawa Tengah. Dia tercatat sebagai anggota Jemaah Islamiyah. Juga pernah menimba ilmu di Pondok Ngruki 1993-1996. Bahkan sudah sejak awal mebantu Noordin. Dia diduga bertanggungjawab merekurt Salik Firdaus, pelaku bom bunuh diri di Bom Bali II.

Joko Triharmanto
Nama lainnya adalah Joko Harun. Kerab disapa Harun. Namanya muncul karena menyembunyikan Noordin 2005.  Dijatuhi hukuman 6 tahun penjara pada Januari 2006.

Joni Achmad Fauzan
Dalam data kepolisian dia adalah salah seorang yang mensurvei lokasi target peledakan di Jawa Timur. Dilakukan bersama Joko Harun dan Ali Zein atas perintah Noordin pada 2005. Pria ini juga alumni Pondok Ngruki. Dia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara pada April 2006.

Zulkifli bin Hir
Bernama alias Marwan dan alias Taufik, pernah ditangkap berkaitan dengan pemboman Atrium Mall, Jakarta, pada 2001. Warga negara Malaysia ini kini berada di Mindanao, Filipina, bersama Dulmatin dan Umar Patek.

Misno
Pelaku bom bunuh diri di Café Manega, Jimbaran, Bali 1 Oktober 2005.

Mohamed Ihsan
Dikenal juga sebagai Jhoni Indrawan alias Gembrot alias Idris. Dia anggota Jemaah Islamiyah dari Riau, juga tercatat pernah di Ngruki. Terlibat dalam pemboman malam natal 2000 di Pekanbaru, peran kecil di Bali 2002, Bomb Marriott. Sejak 2004 dia masuk penjara, hakim menghukumnya 10 tahun kurungan.

Mohamed Rais
Kendati warga negara Indonesia, dia adalah saudara ipar Noordin yang warga Malaysia. Rais adalah lulusan Ngruki, lalu menjadi instruktur di Luqmanul Hakiem dan lama tinggal di Malaysia. Menjadi Jemaah Islamiyah sejak 1995 dan menjadi Mantiqi I JI wakalah Johor. Setelah Luqmanul Hakiem ditutup pemerintah Malaysia, Rais dan Noordin pindah ke Bukittinggi, Sumatra Barat, pada 2002. Rais membantu Noordin dalam meledakkan JW Marriott pada 2003. Akhir April 2003, dia ditangkap. Hakim menghukumnya 7 tahun penjara pada Mei 2004.

Mohamed Saifuddin
Bernama kecil Faiz, veteran Ambon ini membantu mempertemukan Sunata dan Noordin. Pergi menuju Filipina, akhir 2004, ditangkap setibanya di Zamboanga, Desember 2004. Saat ini ditahan di Filipina.

Muchtar
Veteran Afghanistan ini adalah seorang Jemaah Islamiyah yang menjadi istruktur militer di Waimarut, Pulau Buru pada 1999. Nama lainnya adalah Ilyas. Tak jelas apakah dia sudah ditangkap atau belum.

Munfiatun
Seorang wanita yang menjadi isteri kedua Noordin. Disunting pada 2002, mahasiswi di Universitas Brawijaya Malang, telah menjalani hukuman 3 tahun penjara di Malang.

Mus’ab Sahidi
Berperan menyembunyikan Noordin dalam pelarian. Latar belakang dalam gerakan seperti JI tak begitu terang.

Nasir Abas
Mantan ketua Mantiqi III Jemaah Islamiyah. Warga negara Singapura ini kini sering berada di Indonesia, tetapi dikabarkan sudah tak aktif lagi dalam pergerakan JI.

Purnama Putra
Bertubuh kecil sehingga akrab disapa Tikus, juga punya nama alias yaitu Usman alias Usamah alias Ipung alias Uus. Dia sebenanya pengikut Abdullah Sunata. Sempatr bertemu Noordin hingga 12 kali. Dijatuhi hukuman tujuh tahun, April 2006.

Qotadah
Anggota senior Mantiqi II terlibat dalam pelatihan penyegaran setelah bom Bali. Lelaki yang juga dikenal dengan nama Basyir ini bertemu dengan Noordin --sesudah dan sebelum pengeboman Bali. Bersamanya ikut serta Abu Dujanah.

Salik Firdaus
Pelaku bom bunuh diri di Café Nyoman, Jimbaran, Bali 1 Oktober 2005. Lahir tahun 1981, Cikijing, Majalengka, Jawa Barat. Sempat tinggal di Darusyahadah, mengajar di pesantren al-Mutaqien, Cirebon.

Saptono
Instruktur di kamp pelatihan militer yang dibentuk Rois di Gunung Peti, Cisolok, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Sardona Siliwangi
Kadang-kadang dia memakai nama Dona bin Azwar. Jebolan Pondok Ngruki ini menjadi anggota Jemaah Islamiyah di Bengkulu. Rumahnya di Bengkulu pernah digunakan untuk menyimpan bahan-bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan Marriott pada 2003. Di tahun yang sama dia membuka rekening untuk memudahkan transaksi keuangan Noordin. Ditangkap pada Mei 2003, dijatuhi hukuman sepuluh tahun, Februari 2004. Setelah banding, hukumannya menjadi 8 tahun.

Son Hadi
Jebolan Pondok Ngruki, bekerjasama dengan Fahim di Yayasan Darussalam. Dituduh anggota wakalah Jemaah Islamiyah sejak 1997. Dihukum 4 tahun penjara pada Mei 2005.

Subur Sugiarto
Inilah pembuat video testamen terakhir para pelaku bom bunuh diri Bali II. Dia dibekuk pada Januari 2006. Terungkap juga, Subur adalah kurir Noordin, dan terlibat perampokan telepon selular di Pekalongan pada September 2005. Sebanyak 14 telepon seluler digunakan kelompoknya. Setelah Bom Bali, dia memimpin kursus pelatihan militer singkat di lereng Gunung Ungaran, Semarang.

Suramto
Menjalani tugas sebagai kurir Abu Dujanah, pria ini memakai banyak nama alias, di antaranya adalah Mohammad Faiz alias Deni alias AhmadLahir. Peria kelahiran Sukoharjo ini juga lulusan Ngruki, Pesantren al-Husein, Indramayu, dan Universitas an-Nur. Bekerja sebagai pengkotbah di Yayasan Darussalam, Surabaya 1997-2000.

Tohir
Itu nama panggilannya. Sebenarnya namanya adalah Masrizal bin Ali Umar. Begitu lulus dart Pondok Ngruki pada 1994, dia langsung menjadi Jemaah Islamiyah, lalu menjadi guru di Luqmanul Hakiem pada 1998. Ia dihukum sepuluh tahun penjara, pada September 2004 karena terlibat dalam peledakan Hotel Marriot pada 2003.

Toni Togar
Dia dikenal dengan nama Indrawarman. Inilah orang Medan yang menjadi
anggota Jemaah Islamiyah. Basis jebolan Pondok Ngruki angkatan 1990 ini di Medan, Sumatra Utara. Buah tangannya adalah bom malam natal 2000. Toni juga yang menyimpan bahan-bahan peledak dari operasi malam natal ini. Bahan bom inilah yang kemudian dijadikan Noordin untuk mengebom Marriot. Sebagai ganjarannya, Toni dihukum 12 tahun penhara pada 2004.

Ubeid
Nama aslinya Lutfi Hudaeroh. Lulusan Ngruki ini kepercayaan Noordin, dan menjadikannya sebagai kurir. Anggota Jemaah Islamiyah yang lancar berbahasa Arab ini juga pernah berada Mindanao. Dihukum 3,5 taun penjara pada Mei 2005.

Umar
Nama kerennya Heri. Perannya membantu pelatihan militer para tersangka pemboman Kedutaan Besar Australia. Umar adalah anggota Jemaah Islamiyah yang ditangkap pada Januari 2006.

Umar Patek
Tokoh Jemaah Islamiyah yang berada di balik Bom Bali. Kini bersama Dulmatin beradan Mindanao,Filipina.

Umar Wayan
Bernama alias Abdul Ghoni, Jemaah Islamiyah, ini adalah instruktur kursus pelatihan militer di dekat Waimurat, Buru, Maluku pada 1999. Dia salah seorang veteran Afghanistan yang terlibat Bom Bali I. Hakim memvonisnya hukuman seumur hidup sejak 2004.

Urwah
Bernama asli Bagus Budi Pranoto, pria ini membantu Rois beraksi dalam operasi pengeboman Kedutaan Besar Austraklia yang dipimpin Noordin 2004. Menempuh pendidikan di pesantren al-Mutaqien, Jepara, Mahad Aly --Universitas an-Nur, Solo. Dijatuhi hukuman 3,5 tahun pada  Mei 2005.

Usman bin Sef
Disapa Fahim, dia adalah Ketua Jemaah Islamiyah wakalah Jawa Timur, membantu melindungi Noordin setelah peristiwa pengeboman JW Marriott pada 2003. Polisi menuduh Fahim yang mencarikan tambahan bahan peledak untuk Noordin.

Zulkarnaen
Namanya yang asli adalah Aris Sumarsono. Kiprahnya sangat penting, yaitu sebagai Kepala operasi militer Jemaah Islamiyah, anggota komando pusat. Setelah Bom Bali 2002, namanya tak pernah muncul dari persembunyiannya. Veteran Afghanistan ini  bertugas sebagai instruktur di kursus pelatihan militer dekat Waimurat, Buru. Lelaki dari Sragen, Jawa Tengah, ini juga pelajar Ngruki 1975-1980.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya
Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23

Piala Asia U-23 Pakai Head to Head atau Selisih Gol? Ini Syarat Timnas Indonesia ke Perempat Final

Timnas Indonesia U-23 selangkah lagi bakal menciptakan sejarah lolos ke perempat final Piala Asia U 23 2024. Garuda Muda bakal melakoni penentu melawan Timnas Yordania.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024