Dubes Australia: RI Bukan Sahabat, Itu Persepsi Lama

Duta Besar Australia Greg Moriarty
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVAnews - Hubungan bilateral Indonesia dan Australia memasuki babak baru, ketika Menteri Luar Negeri kedua negara, Marty Natalegawa dan Julie Bishop sepakat menandatangani kode etik tata kelakuan baik (COC) di Nusa Dua, Bali, pada 28 Agustus 2014.

Dokumen satu halaman itu, berisi janji masing-masing pihak untuk tidak mengerahkan semua sumber daya untuk melakukan penyadapan. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, sumringah dan lega dengan penandatangan dokumen, yang sekaligus menandai pulihnya hubungan kedua negara.

Ulah Australia menyadap Susilo Bambang Yudhoyono, saat menjabat presiden RI, yang membuat hubungan terganggu hingga sembilan bulan. Beberapa kerjasama, termasuk bidang militer dibekukan. COC menjadi harapan Australia untuk memulai lembaran baru.

Ditemui di kediamannya, Oktober lalu, Greg mengatakan sekalipun di tengah memburuknya hubungan, Australia dan RI tetap menjadi sahabat baik. Itu membantu dalam proses pulihnya hubungan, yang diwujudkan melalui COC.

Namun perbaikan hubungan itu, menjadi karya terakhir pria murah senyum yang pernah menjabat Dubes Australia untuk Iran itu. Melalui akun Twitter-nya, dia menulis bahwa setelah empat tahun di Indonesia, masa tugasnya telah resmi berakhir pada 19 Desember 2014.

Bertugas selama memburuknya hubungan bilateral, Greg harus berhadapan dengan sejumlah tantangan selain skandal penyadapan. Diantaranya saat dia harus menjelaskan kebijakan Canberra, mendorong perahu pencari suaka balik ke wilayah Indonesia.

"Tidak ada satu pun isu yang dapat, atau seharusnya mendominasi hubungan bilateral kedua negara, selama saya bertugas empat tahun di Jakarta. Sebagai negara yang bertetangga, wajar jika sesekali menghadapi tantangan," kata Greg.

Setelah tak lagi bertugas di Jakarta, Greg menyebut nasi Padang dan sejumlah makanan khas Manado, sebagai beberapa hal yang akan dirindukannya. Berikut adalah perbincangan VIVAnews dengan Greg, yang dilakukan secara tertulis:

Apakah hubungan RI-Australia sudah normal, setelah penandatanganan kode etik tata kelakuan baik?

Indonesia-Australia berbagi kemitraan strategis berdasarkan kepentingan bersama. Kerjasama antar pemerintah saja ada lebih dari 60 bidang. Selain kedekatan kontak beberapa pejabat, terdapat koneksi antar warga melalui kemitraan investasi dan bisnis.

Sebagai indikasi pentingnya hubungan Indonesia dan Australia ini, pemerintah Australia memutuskan membangun kedutaan besarnya di Jakarta, sebagai misi diplomatik terbesar di seluruh dunia.

Bertemu Julie Bishop di sela KTT G20, Menlu RI Retno LP Marsudi meminta hubungan dimulai dari awal, menjalin komunikasi yang baik sebagai negara tetangga. Apa komentar Anda?

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung



Saya kira Pemerintah Australia telah terhubung secara kuat dan positif, dengan Presiden Joko Widodo dan pemerintahannya. Dalam sebuah hubungan yang luas dan kompleks seperti yang dimiliki oleh Australia dan Indonesia, pasti akan ada tantangan sesekali.

Namun, saya kira ada sebuah komitmen yang kuat di antara kedua pemerintah, untuk mengatasi tantangan itu melalui sebuah semangat yang konstruktif, dengan komitmen yang kuat untuk mempertahankan hubungan bilateral.

Apa saja tantangan yang dihadapi untuk membuat hubungan kedua negara stabil?

Tidak ada satu pun permasalahan yang dapat, atau seharusnya mendominasi hubungan bilateral. Selama empat tahun saya menjadi Duta Besar, bersama dengan tim Kedutaan Besar, kami telah bekerja untuk mengatasi berbagai isu tantangan bilateral.

Sangat wajar bagi hubungan antar negara tetangga untuk menghadapi tantangan tertentu. Begitu pula hubungan antara Indonesia dan Australia.

Saat pelantikan Presiden Joko Widodo, PM Tony Abbott mengatakan ingin menjadikan kunjungannya sebagai tradisi bagi pemimpin Australia. Apa alasannya?

Saya merujuk kepada pesan khusus yang disampaikan PM sebelum dia bertolak ke Jakarta mengenai kunjungannya. Tidak ada hal lain yang ingin saya tambahkan.

[Catatan: Pada pesan di Youtube, Tony Abbott mengatakan pelantikan Presiden Jokowi tidak hanya penting bagi Indonesia, namun juga Australia karena Indonesia negara tetangga yang penting. Abbott ingin menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih fokus ke Jakarta ketimbang ke Jenewa. - & ]

Saat makan malam bersama PM Abbott di Brisbane, Presiden Jokowi sempat menyinggung Australia mendukung visi Indonesia untuk menjadi negara maritim. Selain kerjasama di bidang pelabuhan, sektor apa saja yang terbuka luas?

Ada berbagai pertimbangan untuk memperluas hubungan di bidang investasi dan perdagangan, khususnya jika Indonesia dapat mengimplementasi program reformasi hukum, dan meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi seperti yang diinginkan Presiden Jokowi.

Hubungan dagang antara Australia dengan beberapa negara ASEAN lainnya, kian bertambah kuat jika dibandingkan dengan Indonesia. Fakta ini, menyadarkan saya mengenai perlunya pemeriksaan serius di kedua pihak.

Apakah Anda optimistis hubungan kedua negara akan lebih kuat di bawah pemerintahan Presiden Jokowi?

Kami melihat pemerintahan Presiden Jokowi, mencoba mengambil pendekatan pembangunan dan reformasi yang berbeda. Hal ini menjadi sebuah prospek yang menawarkan kesempatan baru, dan potensial untuk kerjasama yang bersifat lebih dalam.

Mengenai kebijakan pencari suaka yang diberlakukan oleh Canberra, Anda dipanggil Kementerian Luar Negeri RI. Apa sudah ada respon yang disampaikan Canberra?

[]

Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan telah menyampaikan pernyataan terkait hal itu dan saya tidak ingin menambahkan komentar apa pun.

[Catatan: Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison mengatakan, Australia tidak akan lagi membuka pintu bagi para pencari suaka yang terdaftar di kantor UNHCR Jakarta, setelah Juni 2014].

Anda telah bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly. Apakah Anda turut membahas isu pulau yang diajukan untuk pencari suaka?

Saya tidak akan membuka komunikasi detail yang kami bahas dengan Pemerintah RI.

Negeri Kanguru kerap menyebut Indonesia sebagai sahabat baik, namun pernyataan itu tidak tergambarkan dalam kebijakannya.

Selama saya bertugas sebagai dubes, saya terlibat dalam berbagai program pemerintah untuk mengatasi isu yang sulit dan kompleks. Menjadi keistimewaan bagi saya, untuk mendukung pemimpin Australia selama masa-masa ini, ketika agenda pemerintahan berubah menjadi positif.

Saya juga berpikir sangat penting bagi publik untuk menghargai, bahwa ada beberapa perbedaan dalam mengatasi berbagai isu. Tetapi dua kedubes tetap berupaya melanjutkan kerjasama bilateral di area, di mana kedua pihak diuntungkan.

Kepentingan dua pihak menjadi pemicu untuk memperkuat hubungan di antara kedua negara.

Survei dua institusi berbeda menunjukkan bahwa Indonesia tidak dianggap sebagai sahabat baik Australia. Apakah itu menggambarkan sebagian besar pendapat warga Australia?

Bantah Selingkuh, Rizky Nazar Tantang Netizen Buktikan Video Ciuman dengan Salshabilla Adriani

[]

Persepsi lama memang masih tetap ada di antara publik kedua negara. Banyak hal yang masih harus dilakukan, untuk meningkatkan pemahaman di antara masyarakat dan warga kedua negara.

Salah satu caranya adalah, warga Indonesia yang telah belajar dan tinggal di Australia berbicara pengalaman positif yang mereka alami. Mereka telah melihat dan mengalami bagaimana cara hidup orang Australia, dan dapat menghargai keragaman serta perbedaan kebudayaan.

Pengalaman mereka akan menambah dimensi lain, yang dapat memperkuat hubungan antar warga kedua negara. Tahun ini semakin banyak warga Australia yang mengunjungi Indonesia. Sekitar satu juta warga Australia akan berkunjung ke Indonesia di tahun ini.

Jumlah warga negara Indonesia yang mengunjungi Australia juga meningkat setiap tahun.

Bagaimana perkembangan Program New Colombo (NCP)?

Lebih dari 3.000 mahasiswa dari 37 universitas akan tinggal, belajar dan bekerja di kawasan Indo-Pasifik dalam tahun kedua penyelenggaraan program NCP. Lebih dari 600 mahasiswa dari kelompok ini akan tiba di Indonesia.

Indonesia tetap menjadi negara yang paling banyak dipilih oleh para mahasiswa tersebut. []

Inisiatif ini akan membawa ribuan mahasiswa di Universitas di Australia, untuk belajar di Indonesia selama beberapa tahun mendatang. Saya optimis program ini bisa memperdalam dan memperluas koneksi pendidikan, untuk bisa mengubah persepsi lama.

Australia tentu akan diuntungkan, dengan memiliki banyak dubes muda yang memiliki pemahaman lebih mendalam mengenai Indonesia. Hal tersebut hanya bisa diperoleh dengan tinggal, belajar dan bekerja di Indonesia.

Ketika Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan warga Indonesia di Brisbane, dia diminta mendukung pengajaran Bahasa Indonesia di Australia. Bagaimana situasinya di Australia saat ini?

[]

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang penting untuk dipelajari bagi pelajar Australia. Ada sinyalemen dan dorongan lebih di kalangan generasi muda Australia, untuk kembali mempelajari Bahasa Indonesia.

Sebagai contoh Konsorsium Studi Australia-Indonesia, kelompok yang telah mempromosikan pembelajaran bahasa, melaporkan jumlah peserta yang akan mengikuti kursus Bahasa Indonesia mencapai 76 orang di semester pertama 2015.

Beberapa bulan lalu Anda berkunjung ke Makassar untuk napak tilas kontak kali pertama, antara warga Makassar dengan suku asli Australia, Aborigin. Apakah warga kedua negara menyadari fakta itu?

Saya baru-baru ini memang baru mengunjungi Makassar, untuk menghadiri sebuah konser yang menampilkan penyanyi asli Australia, Geoffrey Gurrumul. Dia menjadi salah satu pengisi acara di Festival Jazz Makasar.

Ini juga merupakan upaya lainnya yang didukung oleh Kedubes Australia di Jakarta, untuk memperdalam hubungan antar warga. Hubungan bersejarah antara warga Makasar dan suku asli Australia, bisa ditelusuri kembali dari abad ke-16.

Kami merasa terhormat, Gurrumul dapat menambah dimensi kontemporer dalam hubungan bersejarah itu. []

Apa tantangan terberat selama Anda bertugas di Indonesia?

Selama empat tahun bertugas menjadi dubes, Kedubes Australia di Jakarta telah bekerja untuk mengatasi tantangan dalam hubungan bilateral. Sangat wajar di antara tetangga untuk sesekali menghadapi tantangan.

Paling penting adalah Kedubes kami tetap terhubung dengan baik dengan pemerintah dan institusi di Indonesia, serta mencari tahu tentang opini warga Indonesia.

Kunci penting bagi kami, membantu Pemerintah Australia mengatasi tantangan, dan memecahkan perbedaan di dalam semangat yang konstruktif dan rasa saling hormat.

Apa hal-hal yang akan Anda rindukan dari Indonesia?


Saya tidak akan melupakan perasaan optimisme di kalangan pemuda Indonesia mengenai masa depan. Mereka mewakili sebuah generasi baru, dengan aspirasi untuk memiliki pemerintahan yang lebih kuat, dan kesempatan ekonomi lebih besar.

Saya pribadi akan merindukan masakan Padang dan Manado. Walaupun, untungnya saya masih bisa mencicipi masakan itu, karena ada beberapa restoran Indonesia yang bagus di Australia.

Apakah PM Tony Abbott sudah menunjuk pengganti Anda?

Pemerintah Australia akan mengumumkan Dubes baru untuk Indonesia dalam waktu dekat. []

Apa yang akan Anda katakan kepada keluarga dan kolega di Australia mengenai Indonesia?

Tidak semua warga di dunia ini mengetahui, betapa beragamnya Indonesia. Saya merasa cukup beruntung bisa berkeliling negara kepulauan ini, dari Sabang hingga ke Merauke, selama dua penugasan yang berbeda di Indonesia.

Saya menikmati pertemuan dengan beragam orang dari negara ini. Mulai dari warga di desa terpencil, hingga penduduk kota kosmopolitan. Saya memiliki kenangan indah transformasi politik, yang saya saksikan secara langsung ketika pertama kali tiba di Indonesia, awal 1999.

Selain itu, selama penugasan di sini, begitu banyak pertemanan yang telah saya jalin dengan banyak warga Indonesia. Selama bertugas di Indonesia, saya dan keluarga sangat menikmatinya. (umi)

Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Penistaan Agama Terkuak, Ternyata Buat Cari Endorse
Suporter Indonesia saat perempat final Piala Asia U-23 2024 di Qatar

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

Kehadiran suporter Indonesia yang memenuhi stadion Qatar saat gelaran perempat final Piala Asia U-23 2024 sampai disorot oleh media asing hingga disebut Jakarta mini.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024