Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto

Naikkan Harga BBM Subsidi

Suryo Bambang Sulisto
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVAnews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan susunan kabinetnya pada Minggu 26 Oktober 2014. Ada 34 nama yang dipilih untuk menduduki jabatan menteri.

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Kabinet Kerja, itu nama yang disematkan pada kabinet ini. Sesuai namanya, kabinet ini diharapkan mampu bekerja dan memenuhi harapan publik untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, lebih makmur, adil, dan sejahtera.

Kamar Dagang Indonesia (Kadin) berharap, kabinet ini ramah terhadap para pelaku usaha dan dunia industri. Mereka berharap, tim ekonomi di Kabinet Kerja mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing.

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

Apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015. Kadin juga berharap, Kabinet Kerja di bawah komando Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) akan memangkas perizinan dan birokrasi serta menghilangkan ekonomi biaya tinggi.

Wawancara khusus dengan Ketua Umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto dilakukan pada dua kesempatan berbeda. Pertama, wawancara dilakukan di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Oktober 2014.

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

Sementara itu, wawancara kedua dilakukan melalui sambungan telepon pada Selasa, 28 Oktober 2014. Berikut petikannya:

Bagaimana tanggapan Anda terkait Kabinet Kerja Presiden Jokowi?
Nggak semua saya kenal. Jika orangnya berpengalaman, kita bisa berharap kinerja yang cukup baik. Yang belum kenal kita kasih kesempatan bekerja untuk membuktikan kemampuan mereka.

Bagaimana dengan kinerja menteri dari pengusaha?
Belum tentu pengusaha yang masuk kabinet berhasil melaksanakan tugasnya. Sebaliknya, seorang yang belum berpengalaman, tapi punya daya manajerial yang tinggi, punya daya nalar, bisa saja sukses meski belum memiliki rekam jejak kemampuan dalam mengelola staf. Kasih kesempatan lah, jangan nilai orang sebelum kasih kesempatan kerja.

Menurut Anda, apakah kabinet ini ideal?
Belum bisa dibilang begitu. Saya bilang tadi kasih kesempatan kerja dulu. Kita belum bisa memberikan penilaian, karena belum bisa memberikan rekam jejak.

Apa beda Kabinet Kerja dengan kabinet sebelumnya?
Kalau ini kelihatan banyak yang muda-muda. Pak Jokowi juga muda. Ada perubahan dalam kepemimpinan eksekutif. Mari kita dukung menteri baru supaya bisa bekerja. Supaya bisa fokus menjalankan tugas dengan baik.

Menurut Anda, apakah Kabinet Kerja ini ramah dunia usaha?
Mereka perlu pelaku usaha untuk menciptakan dunia usaha. Kalau nggak ramah buat kita ya kita teriakin.

Seberapa penting peran dunia usaha ini bagi pemerintahan Jokowi?
Pemerintah tidak berjalan tanpa dunia usaha. Dunia usaha bayar pajak. Pembayar punya hak untuk bicara dong. Kita punya hak mengingatkan teman-teman. Jangan sampai merugikan situasi, pendapatan berkurang, kita tidak bisa menciptakan lapangan kerja, ekspor turun, akhirnya kita rugi semua. Anggaran belanja negara datangnya sebagian besar dari dunia usaha. Kalau ini terganggu, semua terganggu.

Apa saja yang mesti dibenahi Jokowi?
Kalau kita lihat dari dunia usaha, kita ingin semuanya mudah dan murah. Ingin semua bisa didapatkan dengan cepat. Ingin juga ada kepastian hukum. Ingin kenyamanan dalam berusaha.

Terkait birokrasi?
Birokrasi harus banyak dibenahi. Kadang-kadang kita mau bikin restoran, izinnya ada 40-50 buah.

Harus ada pemangkasan birokrasi?
Ya harus. Mudah, murah, cepat, nggak bertele-tele. Aman. Orang berusaha harus melihat dari situ. Semua dibikin mudah.

Apa yang Anda harapkan dari pemerintahan Jokowi?
Dunia usaha menginginkan iklim yang sejuk, ada kejelasan dan kepastian. Iklim yang stabil untuk berusaha. Kita ingin ada iklim yang ramah untuk investor dan bisnis. Kami berharap, gonjang-ganjing politik bisa segera berakhir karena dampaknya sangat erat dengan situasi ekonomi.

Apa dampaknya?
Ada gonjang-ganjing politik, indeks harga saham gabungan langsung anjlok, modal langsung lari. Ini yang tidak kita inginkan. Perbedaan pendapat dalam demokrasi wajar dan sah-sah saja. Namun, jangan sampai merusak iklim ekonomi. Kita perlu melihat kepentingan yang lebih besar.

Bagaimana Anda menyikapi oposisi dari Koalisi Merah Putih?
Sepanjang perbedaan pendapat yang sifatnya tak terlalu signifikan dan tidak mengganggu roda perekonomian, oke-oke saja. Tapi, kalau sudah mengganggu jalannya roda perekonomian, ini bisa repot.

Kenapa?
Karena, saat ini Indonesia menjadi perhatian dunia. Minat investor ke Indonesia sangat besar. Arus investasi sangat deras. Kalau tidak dimanfaatkan optimal, rugi kita.

Mengapa banyak yang berminat investasi di Indonesia?
Karena, Indonesia merupakan negara yang memiliki peluang paling bagus, paling besar. Indonesia kaya. Prospeknya besar, penduduknya besar. Pertumbuhan cukup stabil, dan Indonesia butuh banyak hal mulai infrastruktur, energi, pangan, transportasi.

Artinya, saat ini mata dunia melihat Indonesia?
Ya. Indonesia adalah negara yang menarik. Ibarat gadis cantik, termasuk yang paling top.

Apa yang harus dilakukan pemerintahan Jokowi untuk memaksimalkan peluang itu?
Indonesia harus proaktif keluar. Diplomasi Indonesia harus diplomasi ekonomi perdagangan. Karena persaingan antarnegara lebih mahal, persaingan menguasai sumber daya alam, sumber dana dan pasar. Jadi, harus agresif, ekspansif dan melihat peluang pasar di dunia internasional. Jangan di dalam negeri saja. Kita harus berpikir apa yang bisa kita manfaatkan dari negara lain. Mereka bisa manfaatkan pasar kita yang lebih besar. Kita juga harus bisa.

Sebenarnya apa yang menarik investor datang ke Indonesia?
Stabilitas politik, infrastruktur, termasuk yang tidak pernah dipikirkan di Indonesia, ada nggak kenyamanan kultur di Indonesia, ada nggak sekolah berbahasa Inggris yang bagus. Ada nggak tempat-tempat entertainment yang bagus. Itu termasuk yang mereka pilih ketika mau investasi di suatu negara.

Untuk sektor industri, apa yang harus dibenahi Jokowi?
Prioritas industri substitusi impor. Kita harus bangun industri di sana supaya kita tidak keluar devisa terus. Pangan, misalnya. Lalu, bahan baku industri. Industri hilir yang berbasis bahan baku yang tidak perlu impor, seperti kelapa sawit, karet, cokelat, nikel, bauksit, perikanan. Kalau kita terus impor, bagaimana mengimbangi dengan membangun industri substitusi guna memenuhi kebutuhan itu. Semua perlu strategi. Kita bisa membuka diri dengan mengundang investor asing. Untuk itu kita perlu juga buat iklim usaha yang menarik.

Caranya?
Banyak cara yang bisa kita lakukan di sini yang sudah dilakukan di negara lain.

Misalnya?
Mengeluarkan kebijakan-kebijakan insentif, apakah itu fiscal incentive, monetary incentive, insentif infrastruktur yang diberikan cuma-cuma, hingga lahan yang diberikan cuma-cuma. Tiongkok misalnya. Dia mau undang General Motor. Dia datang ke General Motornya. Kenapa Tiongkok melakukan itu. Karena Tiongkok perlu teknologinya, perlu lapangan kerjanya. Jadi, kita perlu mulai berpikir proaktif. Sebab selama ini kita belum.

Mengapa?
Indonesia dihinggapi penyakit yang terus-menerus sifatnya dan sangat membuat kita tidak bisa melakukan hal lain.

Apa itu?
Subsidi BBM. Subsidi BBM yang perlu ditangani pemerintah Jokowi-JK. Ini biang kerok dari ketidakmampuan bangsa untuk maju.

Artinya, subsidi BBM ini membebani?
Membebani, membelenggu kita. Untuk itu, dari tiga tahun lalu Kadin mengusulkan kepada pemerintah untuk mencabut subsidi. Realokasi subsidi ke sektor tepat sasaran dan lebih produktif.

Kadin mendukung Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi?
Sangat mendukung.

Bagaimana dengan dampak kenaikan BBM bagi ekonomi?
Harga naik. Orang transportasi pada protes. Pasti. Itu ibarat Anda punya kanker yang gede. Masa yang diangkat sedikit. Angkat sekaligus semua. Sakitnya sekali, tapi kita akan sehat. Inflasi pasti ada. Tapi, kita bisa menciptakan lapangan kerja untuk rakyat. Kita bisa memberikan bantuan langsung kepada rakyat yang membutuhkan untuk mengurangi beban hidup.

Dampaknya bagi dunia usaha?
Akan berpengaruh sebentar. Tapi akan terkoreksi sendiri. Karena ekonomi kita tumbuh. Akan ciptakan lapangan kerja, pembangunan akan ada di mana-mana, kita bangun infrastruktur.

Menurut Anda, apa prioritas Kabinet Kerja dalam 100 hari pertama?
Pertama adalah membenahi subsidi BBM. Itu yang paling utama. Nggak ada pilihan lain. Kedua, menciptakan stabilitas iklim politik yang sejuk. Dan perbaiki iklim usaha yang lebih ramah dan kondusif. Kalau dijaga, kepercayaan akan pulih lagi.

Anda yakin pemerintahan Jokowi–JK mampu memenuhi harapan tersebut?
Kita optimistis dan memiliki harapan. Niatnya baik. Jokowi nggak punya conflict of interest tertentu. Intinya dia datang untuk kepentingan rakyat.

Bagaimana dengan kinerja pemerintahan SBY?
Kita harus akui bahwa selama 10 tahun SBY membuat sesuatu yang membanggakan. Kita menjadi anggota G-20. Pendapatan per kapita naik tajam. GDP juga naik, tingkat inflasi terkendali. Kalau kekurangan hanya harga BBM bersubsidi, beliau nggak naikkan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya